Rabu, 24 Oktober 2012

Berita Terhangat Kali Ini ( Sumber VIVAnews.co.id

0 komentar
 
Keputusan Bisnis Buruk, 8 Perusahaan Ini Ambruk

VIVAnews - Di antara berbagai keputusan manajemen terburuk yang pernah diambil perusahaan Amerika Serikat, hanya sedikit yang masuk kategori fatal. Keputusan ini makin terasa jika perusahaan itu memiliki pangsa pasar besar, pendapatan yang terus meningkat serta serangkaian kisah sukses.

Dikutip VIVAnews dari laman 247wallst, setidaknya terdapat sejumlah keputusan buruk bisnis yang membuat perusahaan menanggung biaya miliaran dolar bahkan kehilangan independensi mereka.

Dalam daftar yang dibuat ini, 247wallst mendata perusahaan berdasarkan data tahunan Fortune 500 dilihat dari besarnya pendapatan guna mencari seberapa besar kerusakan yang terjadi akibat kesalahan keputusan.

Untuk mempersempit areal survei, perusahaan yang tertimpa sial harus tercatat dalam daftar Fortune 100 selama 10 tahun dan jatuh ambruk ke posisi di bawah 100. Akhirnya, analisis disandingkan dengan satu keputusan yang dibuat perusahaan dan berdampak keluarnya biaya hingga membuat pendapatan dan kinerja turun.

Berikut adalah perusahaan yang harus jatuh ambruk, karena keputusan bisnis yang salah:

1. Motorola

Peringkat Fortune 500: 56
Peringkat tertinggi: 23 (1994)
Pendapatan tertinggi: US$43,7 miliar (2006)
Status terakhir: pemisahan bisnis, unit bisnis Mobility dijual.

Kesuksesan perangkat telepon genggam tipis Razr membuat pangsa pasar Motorola melaju hingga 22 persen pada 2006. Sayangnya, perusahaan gagal menghadirkan generasi terbaru Razr, sehingga terpaksa menjual dengan harga diskon pada 2007.

Di saat Motorola meluncurkan Razr terbaru pada 2010, perusahaan harus bersaing dengan iPhone dan BlackBerry. Akibatnya, penjualan pada 2010 anjlok menjadi hanya US$22 miliar dari rekor US$43 miliar pada 2006.

Akhirnya Motorola terpaksa menjual unit bisnis Motorola Mobility ke Google Inc yang tercatat menguasai 12 persen pangsa pasar pada Agustus 2012.

2. Lehman Brother


Peringkat Fortune 500: 14
Peringkat tertinggi: 37 (2008)
Pendapatan tertinggi: US$59 miliar (2007)
Status terakhir: bangkrut

Jelang beberapa tahun berakhirnya gelembung perumahan di AS, Lehman Brother memutuskan untuk meminjam sejumlah dana guna membeli produk derivatif berupa surat utang berbasis KPR serta real estate. Hingga 2007, rasio utang perusahaan sudah pada level 31:1, artinya untuk meminjam US$31 butuh US$1 ekuitas.

Strategi Lehman ini memang menguntungkan pada tahap awal, namun menjadi masalah serius ketika krisis surat utang berbasis KPR meledak. Ketika pemerintah memutuskan untuk memberikan talangan dana, langkah itu dianggap sudah terlambat. Lehman akhirnya bangkrut pada 2008.

3. Firestone
Peringkat Fortune 500: 34
Peringkat tertinggi: 24 (1956)
Pendapatan tertinggi: US$5,3 miliar (1979)
Status terakhir: dijual

Firestone mulai membangun pabrik pembuatan bank pada 1972 dengan teknik baru yang membuatnya memimpin pangsa pasar. Pada tahun itu, sebuah dokumen melaporkan banyaknya kejadian bahwa karet ban seringkali lepas ketika sedang dipakai.

Namun, perusahaan tak menghiraukan hal itu dan terus memproduksi ban selama era 70-an untuk menyenangkan konsumennya seperti General Motor.

Seiring besarnya tekanan pemerintah dan masyarakat terhadap keselamatan penggunaan ban, perusahaan terpaksa menarik 10 juta ban pada 1978. Awalnya, Firestone menyalahkan konsumen karena tidak perawatan bank yang di bawah standar.

Sayangnya, pada 1980, National Highway and Traffic Administration menemukan fakta bahwa perusahaan memang mengetahui adanya masalah tersebut. Temuan ini memunculkan gugatan hukum yang akhirnya membuat publisitas negatif serta mengurangi pendapatan dan penjualan perusahaan. Akhirnya, pada 1988, Firestone menjual perusahaan pada pesaingnya, Bridgestone.

4. Digital Equipment Corp

Peringkat Fortune 500: 25
Peringkat tertinggi: 27 (1990, 1993)
Pendapatan tertinggi: US$14,6 miliar
Status terakhir: dijual

Keberuntungan Digital Equipment Corp, produsen komputer kecil, mulai meredup pada tahun 1990-an. DEC sebelumnya meraih sukses karena memproduksi produk di bawah harga pasaran, khususnya produk-produk IBM. DEC menguasai pasar minicomputer pada pertengahan 1960-an hingga awal 1990.

Sayangnya, DEC terlambat masuk pasar personal computer (PC), walaupun sempat berusaha mengeluarkan produk dengan sistem operasi VMS. Kegagalan ini berujung pada penjualan perusahaan kepada Compaq pada 1998. (art)
(bersambung)
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/362116-keputusan-bisnis-buruk--8-perusahaan-ini-ambruk
Di Post oleh : Aldy Surachman

Senin, Tambang Emas Martabe Mulai Operasi

VIVAnews - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menyatakan tambang emas Martabe, Sumatera Utara, yang dikelola oleh perusahaan pertambangan emas asal Hong Kong, PT Agincourt Resources, akan mulai beroperasi lagi pada Senin 29 Oktober.

Ia menjelaskan berbagai permasalahan kecil yang selama ini menghambat telah diselesaikan dan 300 orang yang dirumahkan oleh perseroan akan mulai kembali bekerja pada Senin mendatang. "Masyarakat sudah dipetemukan dengan perusahaan dan aparat dan Insya Allah akan beroperasi lagi Senin mendatang," kata Rudi di Jakarta, 25 Oktober 2012.

Saat dikonfirmasi VIVAnews, Manajer Komunikasi G-Resources Martabe, Katarina Hardono, membenarkan hal tersebut. Rencananya pada Senin mendatang, perseroan akan mulai kembali memasang pipa air ke sungai Batangboru dan diharapkan akan selesai dalam 2 pekan.

"Setelah itu kami akan mulai beroperasi secara bertahap dan mulai akan meningkatkan operasi penuh pada awal 2013," katanya.

Ia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut telah terjadi beberapa kesepakatan antara perseroan dan masyarakat, di antaranya meningkatkan dana program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), memasukkan 4 desa lagi dalam ring satu perusahaan, serta memindahkan titik pemasangan pipa.

Perseroan saat ini tengah merumahkan 1.200 karyawan. Dengan dimulainya pemasangan pipa, maka karyawan akan mulai bekerja secara bertahap. "Tahap pertama akan ada 300 karyawan yang mulai bekerja untuk pemasangan pipa," katanya.

Walaupun telah terjadi kesepakatan, ia tetap meminta dukungan dan jaminan keamanan kepada seluruh stakeholder agar tambang Martabe dapat beroperasi normal. "Rencana ini dapat terlaksana jika pemerintah terkait secara tegas dan nyata memberikan jaminan keamanan terhadap seluruh rangkaian proses. Jika hukum tidak ditegakkan maka nanti bisa menjadi preseden buruk," katanya. (eh)

Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/362265-senin--tambang-emas-martabe-mulai-operasi
Di Post oleh : Agung Setiabudi


Jokowi Minta Kepala Dinas Fokus Program Unggulan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, lebih dulu mengumpulkan kepala dinas sebelum memberikan instruksi langsung kepada lurah dan camat se-Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2012.

Dalam kesempatan itu, Jokowi --sapaan Joko Widodo-- mendengarkan presentasi dari kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertamanan, Perhubungan, dan Kebersihan, mengenai program kerja mereka. Apa saja yang telah dilakukan dalam dua setengah bulan ini.

"Melihat apa yang dikerjakan. Ini untuk memanfaatkan perencaanan 2013," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, dari seluruh presentasi kepala dinas, belum ada yang fokus kepada program unggulan mereka. Banyak yang dikerjakan, sehingga dinas menjadi tidak fokus.

"Fokusnya ke mana, jangan semua dikerjakan, tapi tidak jelas. Lebih baik fokus dengan kegiatan besar, jadi manajemen kontrolnya lebih mudah," kata Jokowi memberi pengarahan.
Setelah ini, giliran Jokowi memberikan pengarahan langsung kepada camat dan lurah. Instruksi Jokowi diperkirakan mengenai peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat dimaksimalkan.
Sebelumnya, Jokowi sempat dibuat jengkel saat melakukan inspeksi mendadak di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih dan Kecamatan Cempaka Putih. Jokowi tidak bertemu dengan lurah dan camat. (art)

Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/362273-jokowi-minta-kepala-dinas-fokus-program-unggulan
Di Post oleh : Muhammad Ikhsan


Mesin Motor Tak Dimatikan Saat Isi Bensin, SPBU Jayakarta Terbakar

SPBU Jayakarta terbakar


VIVAnews - Sebuah sepeda motor dan mobil terbakar saat mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Pangeran Jayakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 25 Oktober 2012, sekitar pukul 09.15 WIB. Beruntung, saat dua kendaraan itu terbakar, api tidak merembet ke tangki penyimpanan bahan bakar.

Menurut petugas SPBU bernama Sugeng, api pertama kali muncul dari motor Suzuki Thunder yang dikendarai Junaidi. Pria asal Bogor, Jawa Barat itu, mengisi bahan bakar dengan kondisi mesin motor hidup.

"Lagi isi, tapi mesinnya nggak dimatikan. Tumpah, kena mesin, langsung muncul api dan motor terbakar," kata Sugeng kepada VIVAnews di lokasi kejadian.

Sugeng yang sedang shift siang menjelaskan, saat motor  terbakar, pemiliknya langsung melarikan diri dan meninggalkannya begitu saja. Api dari motor kemudian merembet ke mobil Daihatsu Xenia hitam yang sedang mengisi bensin di depannya.

"Nyamber ke mobil Xenia, terus membakar satu pos pengisian bensin," kata Sugeng.

Dari pantuan, dua kendaraan itu habis terbakar dan hanya menyisakan kerangkanya saja. Sedikitnya tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Damkar dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta diterjunkan untuk memadamkan api.

"Api dipadamkan sekitar pukul 09.25 WIB," kata Kapolsek Metro Sawah Besar, Kompol JR Sitinjak.

Meski sudah dapat di atasi, masih banyak warga yang menonton. Akibatnya arus kendaraan di sekitar Jalan Pangeran Jayakarta mengalami kemacetan. (umi)

Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/362248-mesin-motor-tak-dimatikan-saat-isi-bensin--spbu--jayakarta-terbakar
Di Post oleh : Nasirudin Sahri
Readmore...